Senin, 01 Agustus 2016

III. MENGIDENTIFIKASI AESAN PENGANTIN KOTA PALEMBANG




AESAN GEDE

Salah satu busana pengantin adat Palembang adalah gaya Aesan Gede. Sebagaimana namanya busana ini merupakan busana kebesaran raja Sriwijaya yang kemudian diterjemahkan sebagai busana pengantin Palembang. Warna merah jambu (pink) dipadu dengan keemasan mencerminkan keagungan bangsawan. Gemerlap perhiasan dan mahkota dipadukan baju dodot dan kain songket mempertegas keagungannya.

Keindahan gaya busana aesan gede memang tak terbantahkan. Mencitrakan keanggunan sosok bangsawan. Gemerlap perhiasan warnah merah keemasan tentunya menjadi pusat perhatian. Mahkota Aesan Gede, bungo cempako, kembang goyang, kelapo standan, merefeksikan kejayaan dan keragaman budaya semasa kejayaan Sriwijaya. Baju dodot dipadu kain songket lepus bermotif napan perak menjadi salah satu keunikannya.

Keindahan busana pengantin palembang semakin sempurna kala beradu dengan gemerlap perhiasan warna keemasan yang terdapat di tangan, kaki dan leher. Misalnya seperti gelang gepeng, gelang kano dan gelang sempuru yang terdapat di tangan pengantin wanita, serta kalung tapak jajo yang menghiasi leher. Tak ketinggalan, cincin, saputangan segitigo, gelang kaki dan selop terbuat dari songket/beludru bersulam serta pending di pinggang.


Keagungan busana pengantin palembang sebagai salah satu warisan budaya kerajaan Sriwijaya juga hadir pada pengantin pria gaya Aesan Gede. Sarung songket dan celana satin bersulam benang emas yang dipadankan dengan perhiasan berwarna keemasan menciptakan sebuah keindahan yang tak terbantahkan. Gemerlap dan kilauan emas yang terpancar pada sarung songket memberikan nilai tersendiri. Sama halnya dengan pengantin wanita, pengantin pria pun mengenakan saputangan segitigo, gelang, pending dan selop bersulam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar